Uji biokimia merupakan bagian
dari prosedur identifikasi untuk menentukan genus atau spesies bakteri
tertentu. Tidak seperti mikroorganisme golongan cendawan terutama kelas deutromycetes,
tiap spesies memiliki karakteristik morfologi yang dapat dibedakan sehingga
dapat dijadikan sebagai dasar identifikasi. Akan tetapi, golongan bakteri
memiliki variasi bentuk morfologi yang terbatas (basil, cocus, dan spiral)
sehingga sulit untuk membedakan satu spesies dengan spesies lainnya tanpa uji
biokimia. Pada prinsipnya, uji biokimia dilakukan untuk mengetahui kemampuan
bakteri dalam mereaksikan senyawa kimia sehingga menghasilkan senyawa kimia
yang lain yang dikaitkan dengan sifat bakteri itu sendiri. Umumnya, untuk
mengetahui adanya reaksi tertentu diperlukan suatu senyawa indikator atau
reagen yang berbeda-beda tergantung bahan kimia yang ditambahkan. Beberapa
contoh uji biokimia yang umum dilakukan untuk membedakan bakteri yang satu
dengan lainnya antara lain:
1.
Uji Gram
Uji gram merupakan langkah awal dalam
identifikasi bakteri. Uji gram bertujuan untuk mengetahui kelompok bakteri gram
negatif atau positif. Uji gram dilakukan dengan meneteskan larutan KOH 3% pada
koloni bakteri di atas obyek glass steril, kemudian koloni diangkat ke atas
pelan-pelan dengan menggunakan jarum ose. Apabila koloni bakteri membentuk
benang (elastis), maka bakteri tersebut bersifat gram negatif, jika sebaliknya
bakteri tersebut gram positif (Stoica, 2016).
Pengujian gram dengan KOH didasarkan pada pelisisan
lipid oleh KOH yang mana bakteri gram negatif memiliki lapisan lipid bilayer,
peptidoglikan yang tipis, dan sebagian besar dinding selnya tersusun atas
lipoprotein yang akan lisis ketika ditetesi KOH, sehingga menyebabkan DNA
keluar sel. Adanya viskositas tinggi dari DNA yang keluar sel tersebut
menghasilkan substansi mucus yang nampak seperti lendir jika ditarik ke atas.
Sedangkan gram positif dinding selnya tersusun atas lapisan peptidoglikan yang
tebal sehingga tidak mudah lisis akibat KOH.
Gambar. Gram negatif, ditunjukkan dengan koloni bakteri yang elastis
2. Uji Katalase
Katalase adalah enzim yang dimiliki oleh
mayoritas bakteri dan terlibat dalam dekomposisi hidrogen peroksida menjadi air
dan oksigen. Hidrogen peroksida dan oksigen digunakan untuk transport elektron
dalam fermentasi bakteri aerobik maupun aerobik fakultatif. (Stoica, 2016). Uji katalase bertujuan untuk mengetahui enzim katalase yang dihasilkan
bakteri dengan cara meneteskan larutan hidrogen peroksida (H2O2)
3% pada koloni bakteri di atas obyek glass steril. jika terdapat gelembung maka
bakteri tersebut positif mengandung enzim katalase (Stoica, 2016).
Gambar. Katalase positif, ditunjukkan dengan adanya
gelembung pada koloni bakteri
3.
Uji Indol
Uji indol dilakukan untuk mengetahui kemampuan
bakteri memecah triptofan asam amino membentuk senyawa indol. Triptofan
dihidrolisis oleh triptofanase untuk menghasilkan tiga kemungkinan produk
akhir, salah satunya adalah indol. Produksi indol terdeteksi oleh reagen Kovac
atau Ehrlich yang tersusun atas 4-p-benzaldehid dimethylamino, reagen ini
bereaksi dengan indol, sehingga menghasilkan senyawa berwarna merah.
Uji indol adalah uji
biokimia yang umum digunakan untuk membedakan Enterobacteriaceae dan genera
lainnya (Acharya, 2012). Prosedur uji indol adalah dengan menginokulasikan
biakan bakteri pada medium SIM, kemudian diinkubasikan selama 24-48 jam pada
suhu 370 C. Kultur ditetesi dengan 0,5 ml reagen Kovac’s. Reaksi
positif ditandai jika terdapat warna merah pada permukaan medium yang
menunjukkan bahwa bakteri mampu memecah asam amino triptofan (Acharya, 2012).
Gambar. Uji indol negatif, ditandai warna kuning di
permukaan media
4.
Uji Merah Metil
Uji merah metil dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan mikroba dalam
memfermentasikan asam campuran ketika disuplai glukosa. Jenis dan proporsi
produk fermentasi yang dihasilkan oleh fermentasi glukosa secara anaerob sangat
membantu untuk membedakan berbagai genera enterik bacteria. Sejumlah besar asam
menghasilkan penurunan yang signifikan terhadap pH media di bawah 4,4. Hal ini
divisualisasikan dengan menggunakan indikator pH, metil merah (asam
p-dimethylaminoaeobenzene O-karboksilat), dan jika berwarna kuning, pH di atas
5.1 dan merah pada pH 4,4. yang mana metil merah mendeteksi asam jauh lebih
rendah dari pH indikator lain yang digunakan dalam media kultur bakteri
(Acharya, 2014). Uji merah metil dilakukan dengan menginokulasikan biakan murni
ke dalam tabung reaksi yang berisi MR-VP medium kemudian diinkubasikan pada
suhu 35-370 C selama 24-48 jam atau hingga medium terlihat keruh,
kemudian 5 tetes metil merah diteteskan ke dalam tabung. Reaksi positif terjadi
jika terbentuk warna merah pada media dan sebaliknya jika media berwarna kuning
(Acharya, 2014).
Gambar. Reaksi positif ditandai warna merah di
permukaan media
5.
Uji Voges -
Proskauer
Organisme seperti anggota kelompok Enterobacter
menghasilkan asetoin sebagai produk akhir metabolisme glukosa dan membentuk
jumlah yang lebih kecil dari asam campuran. Adanya oksigen dan 40% kalium
hidroksida, asetoin diubah menjadi diacetyl, dan alpha-naftol berfungsi sebagai
katalis untuk mengeluarkan kompleks merah (Acharya, 2015).
Uji Voges-Proskauer dilakukan dengan
menginokulasikan biakan murni ke dalam tabung reaksi yang berisi MR-VP medium,
kemudian diinkubasikan pada suhu 370 C selama 24-48 jam atau hingga
medium terlihat keruh. Teteskan 0,6 ml reagen Baritts A dan reagen Baritts B.
Reaksi positif ditandai dengan warna merah-kehitaman di permukaan media setelah
30 menit, jika media dikocok, maka warna media menjadi merah-kehitaman
seluruhnya (Stoica, 2016).
Gambar. Reaksi positif, ditandai warna merah
kehitaman di permukaan media
PUSTAKA
Acharya T. 2014. Methyl
Red (MR) test: Principle, procedure and Results (Online). http://microbeonline.com/methyl-red-mr-test-principle-procedure-results/. Diakses tanggal
24 Juni 2016.
Acharya T.
2015. Voges Proskauer (VP) Test: Principle, Procedure and Results (Online).
http://microbeonline.com/voges-proskauer-test-principle-procedure-results/Diakses
tanggal 24 Juni 2016.
Acharya T,
2012). Indole Test: Principle,
Procedure and Results (Online). http:
//microbeonline.com /indole-test-principle-procedure-results/. Diakses tanggal 24 Juni 2016.
Stoica C. 2016. Biochemical
test & Method for bacterial Identification; Catalase - Test (On line).
http://www.tgw1916.net/Tests/catalase.html. Diakses tanggal 24 April 2016.
Stoica C. 2016. Biochemical
test & Method for bacterial Identification; KOH-Test (On line). http://www.tgw1916.net/Tests/nitrates.html. Diakses
tanggal 24 April 2016.
Stoica C. 2016. Biochemical
test & Method for bacterial Identification; Voges-Proskauer-Test (On
line). http://www.tgw1916.net/Tests/vp.html. Diakses
tanggal 24 April 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar