Trichoderma merupakan cendawan antagonis yang telah
dikenal oleh banyak kalangan sebagai agens pengendali hayati penyakit tanaman. Penelitian
dan pengembangan Trichoderma terus dilakukan untuk mencapai efisiensi
dan efektifitasnya, termasuk kemudahan dalam aplikasi. Beberapa pihak lebih
banyak mengembangkan Trichoderma dalam media padat daripada dalam media
cair. Hal ini lebih disebabkan kebiasaan yang telah dilakukan dari masa ke
masa, juga karena tingkat kerumitan metode perbanyakan pada media cair yang
menuntut keaseptisan proses pelaksanaannya. Namun dibalik kelemahan tersebut,
perbanyakan Trichoderma pada media cair memiliki beberapa kelebihan yang
belum banyak diketahui banyak pihak, antara lain kemudahan dalam aplikasi dan
terpacunya produksi metabolit sekunder yang sejatinya merupakan bahan aktif
yang berperan penting dalam pengendalian penyakit tanaman.
Kemampuan berkembang Trichoderma pada media cair memang
telah menjadi perdebatan. Sebagian menganggap bahwa Trichoderma tidak
dapat diperbanyak pada media cair, namun hal ini telah dibantah oleh sebagian
ahli di bidang pengendalian hayati, termasuk dalam hal ini penulis telah membuktikan
bahwa Trichoderma dapat diperbanyak dengan media cair, namun harus
memenuhi syarat penggojokan dan diberi tambahan oksigen steril dari luar,
Berdasarkan percobaan yang penulis lakukan, perbanyakan Trichoderma
pada media cair mampu meningkatkan jumlah konidia sebesar 73,839 x106 /ml
dalam waktu 7 hari serta meningkatkan viabilitas konidia sebesar 8,62%.
Langkah-langkah Perbanyakan Trichoderma dalam Media Cair
1.
Pembuatan media
cair (Ekstrak Kentang Gula/EKG)
1) Dikupas kentang kemudian dicuci hingga bersih
2) Dipotong kecil-kecil (seperti dadu) kemudian ditimbang sebanyak 200 gram
3) Disiapkan air steril sebanyak 1000 ml, didihkan.
4) Dimasukan potongan kentang tersebut ke
dalamnya.
5) Diangkat potongan-potongan
kentang jika warna kentang sudah mulai pucat dan agak lunak (sehingga tersisa
ekstraknya)
6) Disaring ekstrak kentang.
7) Direbus kembali kemudian
masukkan masukkan
20 gram dekstrose ke dalamnya sedikit demi sedikit.
8) Diaduk hingga
homogen dan tambahkan air sedikit demi sedikit hingga volumenya tetap 1000 mL.
9) Disterilkan EKG menggunakan
otoklaf dengan suhu 1210 C,
tekanan 15 atm, selama 30 menit.
10) Media
EKG siap digunakan
2.
Perbanyakan Trichoderma dalam media cair
1) Starter
Trichoderma diinokulasikan ke dalam
media EKG yang sudah dingin menggunakan jarum ose.
2) Buat
instalasi tabung perbanyakan secara berurutan; larutan PK (sebagai sterilan
udara), serabut wol (sebagai filter udara), media EKG + starter Trichoderma, dan air indikator
3) Gojok
Trichoderma dalam EKG menggunakan
orbital shaker selama 7-14 hari dengan kecepatan 150
rpm.
4) Trichoderma sudah dapat dipanen jika
sudah terlihat massa spora di dinding tabung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar