Selasa, 15 Januari 2019

PENGENALAN MUSUH ALAMI


Aktivitas suatu organisme dalam komunitas selalu berinteraksi dengan organisme lainnya dalam suatu keterikatan dan ketergantungan yang kompleks. Interaksi antar-organisme tersebut dapat bersifat antagonistik, kompetitif, atau simbiotik. Di alam, musuh alami dapat berupa predator, parasit/parasitoid, dan patogen. Ketiganya menjadi faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi hama dan patogen tanaman. Dalam konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), pengendalian hama dan penyakit dilakukan apabila populasi hama telah mencapai ambang ekonomi, dengan kata lain pengendalian hama dan penyakit dilakukan apabila keseimbangan ekosistem sudah tidak tercapai dan merugikan secara ekonomi. Oleh karena itu, dalam prinsip PHT sangat dianjurkan untuk melestarikan dan membudidayakan musuh alami dalam rangka mendukung  pertanian yang berkelanjutan (sustainable agriculture), mengedepankan prinsip keamanan pangan dan keamanan lingkungan.

A.     Pengertian dan Syarat Musuh Alami
Musuh alami adalah Organisme yang dapat membunuh, melemahkan, dan menyebabkan penyakit terhadap Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) sehingga OPT tidak dapat menjalankan fungsinya, kehilangan mutu-hasil tanaman budidaya akibat OPT dapat ditekan. Organisme dapat dikategorikan sebagai musuh alami jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.      Mempunyai kemampuan mencari inang yang tinggi
2.      Mempunyai daya predasi, parasitasi, patogenisitas, atau antagonistik yang tinggi.
3.      Mempunyai daya reproduksi yang tinggi
4.      Mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap lingkungan efikasi
5.      Spesifik target.
6.      Mudah dikembangbiakkan secara massal
7.      Tidak berbahaya bagi lingkungan, musuh alami lain, hewan ternak, dan manusia.


B.    Klasifikasi Musuh Alami
Musuh alami dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu:
1.      Predator, adalah organisme yang memangsa/memakan serangga hama. Pada umumnya, ukuran predator lebih besar daripada mangsanya. Cara predator dalam melumpuhkan dan membunuh mangsanya berbeda-beda, antara lain:
1)    Dengan cara menerkam dan memanfaatkan organ tubuhnya yang kuat dan tajam, contoh belalang sembah (Stagmomantis carolina)
2)    Dengan cara menyerap cairan tubuh inang/mangsanya. Contoh: kepik leher (Arilus cristatus)
3)    Dengan cara mengeluarkan senyawa toksik, sehingga mangsa terluka dan lemah. Contoh: kumbang kalajengking (Paederus litoralis).

2.      Parasit/parasitoid, adalah organisme yang sebagian atau seluruh hidupnya menumpang pada organisme/serangga lain. Perbedaan parasit dengan parasitoid adalah:

PARASIT
PARASITOID
Siklus hidupnya di luar tubuh inang
Sebagian besar seluruh siklus hidupnya berada di dalam inang
Ukuran tubuh lebih kecil dari inangnya
Ukuran tubuh biasanya lebih kecil atau sama dengan inangnya
Berbeda filum dengan inangnya
Satu filum dengan inangnya

Parasitoid dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu:
1)    Berdasarkan urutan menyerang inangnya
§   Parasitoid primer, adalah parasitoid yang memarasit serangga nonparasitoid (fitofagus atau hematofagus)
§   Parasitoid sekunder, adalah parasitoid yang memarasit parasitoid.

2)    Berdasarkan cara menyerangnya
§   Parasitoid soliter, adalah parasitoid yang jumlahnya hanya satu individu di dalam tubuh inang. Contoh Trichogramma sp. (parasitoid penggerek buah kakao)
§   Parasitoid gregarius, adalah parastoid yang jumlahnya lebih dari satu individu di dalam tubuh inang. Contoh Tetrastichus brontispae (Parasitoid Brontispa longgissima pada tanaman kelapa).

3)    Berdasarkan posisi menyerang inang
§   Ektoparasitoid, adalah parasitoid yang hanya memarasit di bagian luar tubuh inangnya.
§   Endoparasitoid, adalah parasitoid yang memarasit bagian dalam tubuh inang.

4)    Berdasarkan Jenis inangnya
§   Parasitoid spesifik, adalah parasitoid yang hanya memarasit inang/spesies tertentu
§   Parasitoid tak spesifik, adalah parasitoid yang dapat memarasit lebih dari satu inang/spesies.

5)    Berdasarkan stadia inang
§   Parasitoid telur, adalah parasitoid yang inangnya berupa (stadia) telur
§   Parasitoid larva, adalah parasitoid yang inangnya berupa (stadia) larva
§   Parasitoid pupa, adalah parasitoid yang inangnya berupa (stadia) pupa

3.      Patogen, adalah organisme dari golongan jamur, bakteri, virus, dan nematoda yang dapat menyebabkan penyakit pada OPT. Proses infeksi patogen pada umumnya diawali dengan gejala dan tanda. Secara umum, patogen sebagai musuh alami dibagi menjadi dua kelompok.

1)    Entomopatogen, adalah organisme yang dapat menyebabkan penyakit pada serangga hama. Contoh Metarizhium anisopliae, Beauveria bassiana, Paecilomyces fumorosoroseus (jamur), Bacillus thuringensis (bakteri), Oryctes virus/Baculovirus (virus), Steinernema spp., Heterorhabditis spp. (nematoda).

2)    Antagonis, adalah organisme yang dapat menyebabkan penyakit pada patogen tanaman. Contoh Trichoderma spp., Gliocladium spp., (jamur) dan Pseudomonas spp., Bacillus subtilis (bakteri)


C.   MELESTARIKAN DAN MEMBUDIDAYAKAN MUSUH ALAMI
Usaha yang dapat dilakukan:

  1. 1Membiarkan musuh alami hidup dan berkembang biak di sekitar agroekosistem
  2.   Memodifikasi lingkungan yang sesuai untuk kelangsungan hidup musuh alami
  3.   Memodifikasi/membuat sarang buatan bagi musuh alami
  4.  Menanam tanaman yang disukai musuh alami
  5.  Tidak merusak lingkungan agroekosistem yang sudah sesuai bagi kehidupan musush alami
  6.  Mengembangbiakkan musuh alami secara massal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar