Aktivitas suatu organisme dalam komunitas selalu berinteraksi dengan
organisme lainnya dalam suatu keterikatan dan ketergantungan yang kompleks.
Interaksi antar-organisme tersebut dapat bersifat antagonistik, kompetitif,
atau simbiotik. Di alam, musuh alami dapat berupa predator, parasit/parasitoid,
dan patogen. Ketiganya menjadi faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi hama
dan patogen tanaman. Dalam konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), pengendalian
hama dan penyakit dilakukan apabila populasi hama telah mencapai ambang
ekonomi, dengan kata lain pengendalian hama dan penyakit dilakukan apabila
keseimbangan ekosistem sudah tidak tercapai dan merugikan secara ekonomi. Oleh
karena itu, dalam prinsip PHT sangat dianjurkan untuk melestarikan dan
membudidayakan musuh alami dalam rangka mendukung pertanian yang berkelanjutan (sustainable
agriculture), mengedepankan prinsip keamanan pangan dan keamanan
lingkungan.
A.
Pengertian dan Syarat Musuh Alami
Musuh alami adalah
Organisme yang dapat membunuh, melemahkan, dan menyebabkan penyakit terhadap
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) sehingga OPT tidak dapat menjalankan
fungsinya, kehilangan mutu-hasil tanaman budidaya akibat OPT dapat ditekan.
Organisme dapat dikategorikan sebagai musuh alami jika memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1.
Mempunyai kemampuan mencari inang yang tinggi
2.
Mempunyai daya predasi, parasitasi,
patogenisitas, atau antagonistik yang tinggi.
3.
Mempunyai daya reproduksi yang tinggi
4.
Mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap
lingkungan efikasi
5.
Spesifik target.
6.
Mudah dikembangbiakkan secara massal
7.
Tidak berbahaya bagi lingkungan, musuh alami
lain, hewan ternak, dan manusia.
B.
Klasifikasi Musuh Alami
Musuh alami dibagi
menjadi 3 kelompok besar, yaitu:
1.
Predator, adalah organisme yang memangsa/memakan
serangga hama. Pada umumnya, ukuran predator lebih besar daripada mangsanya. Cara
predator dalam melumpuhkan dan membunuh mangsanya berbeda-beda, antara lain:
1)
Dengan cara menerkam dan memanfaatkan organ
tubuhnya yang kuat dan tajam, contoh belalang sembah (Stagmomantis carolina)
2)
Dengan cara menyerap cairan tubuh
inang/mangsanya. Contoh: kepik leher (Arilus cristatus)
3)
Dengan cara mengeluarkan senyawa toksik, sehingga
mangsa terluka dan lemah. Contoh: kumbang kalajengking (Paederus litoralis).
2.
Parasit/parasitoid, adalah organisme yang sebagian atau
seluruh hidupnya menumpang pada organisme/serangga lain. Perbedaan parasit
dengan parasitoid adalah:
PARASIT
|
PARASITOID
|
Siklus hidupnya di luar tubuh inang
|
Sebagian
besar seluruh siklus hidupnya berada di dalam inang
|
Ukuran
tubuh lebih kecil dari inangnya
|
Ukuran
tubuh biasanya lebih kecil atau sama dengan inangnya
|
Berbeda filum dengan inangnya
|
Satu filum dengan inangnya
|
Parasitoid dibagi
menjadi 5 kelompok, yaitu:
1)
Berdasarkan urutan menyerang inangnya
§ Parasitoid primer, adalah parasitoid yang
memarasit serangga nonparasitoid (fitofagus atau hematofagus)
§ Parasitoid sekunder, adalah parasitoid
yang memarasit parasitoid.
2)
Berdasarkan cara menyerangnya
§ Parasitoid soliter, adalah parasitoid yang jumlahnya hanya
satu individu di dalam tubuh inang. Contoh Trichogramma sp. (parasitoid
penggerek buah kakao)
§ Parasitoid
gregarius, adalah
parastoid yang jumlahnya lebih dari satu individu di dalam tubuh inang. Contoh Tetrastichus
brontispae (Parasitoid Brontispa longgissima pada tanaman kelapa).
3)
Berdasarkan posisi menyerang inang
§
Ektoparasitoid, adalah parasitoid yang hanya memarasit di
bagian luar tubuh inangnya.
§ Endoparasitoid, adalah parasitoid yang memarasit bagian
dalam tubuh inang.
4)
Berdasarkan Jenis inangnya
§ Parasitoid spesifik,
adalah parasitoid yang hanya memarasit
inang/spesies tertentu
§
Parasitoid tak spesifik, adalah parasitoid yang dapat memarasit
lebih dari satu inang/spesies.
5)
Berdasarkan stadia inang
§
Parasitoid telur, adalah parasitoid yang inangnya berupa
(stadia) telur
§
Parasitoid larva, adalah parasitoid yang inangnya berupa (stadia)
larva
§
Parasitoid pupa, adalah parasitoid yang inangnya berupa
(stadia) pupa
3.
Patogen, adalah organisme dari golongan jamur,
bakteri, virus, dan nematoda yang dapat menyebabkan penyakit pada OPT. Proses
infeksi patogen pada umumnya diawali dengan gejala dan tanda. Secara umum,
patogen sebagai musuh alami dibagi menjadi dua kelompok.
1)
Entomopatogen, adalah organisme yang dapat
menyebabkan penyakit pada serangga hama. Contoh Metarizhium anisopliae, Beauveria
bassiana, Paecilomyces fumorosoroseus (jamur), Bacillus thuringensis
(bakteri), Oryctes virus/Baculovirus (virus), Steinernema spp.,
Heterorhabditis spp. (nematoda).
2)
Antagonis, adalah organisme yang dapat
menyebabkan penyakit pada patogen tanaman. Contoh Trichoderma spp.,
Gliocladium spp., (jamur) dan Pseudomonas spp., Bacillus
subtilis (bakteri)
C. MELESTARIKAN DAN MEMBUDIDAYAKAN
MUSUH ALAMI
Usaha yang dapat
dilakukan:
- 1Membiarkan musuh alami hidup dan berkembang biak di sekitar agroekosistem
- Memodifikasi lingkungan yang sesuai untuk kelangsungan hidup musuh alami
- Memodifikasi/membuat sarang buatan bagi musuh alami
- Menanam tanaman yang disukai musuh alami
- Tidak merusak lingkungan agroekosistem yang sudah sesuai bagi kehidupan musush alami
- Mengembangbiakkan musuh alami secara massal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar